Popular Post

Popular Posts

Posted by : Unknown Sunday, January 12, 2014

Sahala saat menjadi penguji dalam sebuah sidang skripsi. (Foto: Facebook/Bayu Arga Ramadhan) 
Sahala saat menjadi penguji dalam sebuah sidang skripsi. (Foto: Facebook/Bayu Arga Ramadhan)

 
 JAKARTA - Cerita tentang guru yang sudah mengajar puluhan tahun namun tidak mendapatkan kesejahteraan yang layak sudah menjadi catatan kelam pendidikan negeri ini. Selain guru, banyak juga dosen mengalami nasib serupa; mengajar puluhan tahun tanpa tunjangan profesi.

Selama 27 tahun, Sahat Sahala Tua Saragih mengabdikan diri sebagai dosen di program studi (prodi) Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Padjadjaran (Unpad).  Sejak ditetapkan sebagai dosen pada 1 Januari 1987, Sahala -demikian dia biasa disapa-, kini telah menjabat sebagai Lektor Kepala dan merupakan PNS golongan IV/A. Namun, hingga saat ini Sahala tidak mendapatkan tunjangan profesi yang biasa disebut tunjangan sertifikasi dosen (Serdos).

"Padahal, banyak dosen di Unpad, sebagian di antaranya mahasiswaku pada tahun 1980-an, yang masa kerjanya hanya kurang-lebih sepuluh tahun, namun sudah memperoleh tunjangan Serdos," tutur Sahala dalam surat elektroniknya kepada Okezone, Rabu (8/1/2014).

Sahala memegang gelar Master, sesuai persyaratan kualifikasi dosen yang minimal harus menyelesaikan pendidikan S-2. Namun, selain masa kerja yang sudah puluhan tahun, latar belakang pendidikan tidak juga menjadi pertimbangan pemberian tunjangan Serdos. Padahal, pada 17 Maret mendatang, dia genap berusia 61 tahun. Artinya, tinggal empat tahun lagi hingga masa pensiunnya tiba.

Sahala menceritakan, April 2013 lalu, Bagian Kepegawaian Fikom Unpad menyuruhnya mengirim semua syarat Serdos melalui email ke Bagian Urusan Serdos Unpad. Mereka, ujar Sahala, berjanji akan memproses berkas Serdos tersebut.

Kemudian, pada November 2013, banyak dosen Unpad, termasuk dosen Jurnalistik, yang dipanggil untuk ikut ujian Serdos. Tapi, nama Sahala tidak ada di daftar itu. Mengikuti saran seorang sahabat yang juga menjadi dosen di prodi Jurnalistik, Sahala pun kembali mengulangi proses pendaftaran Serdos. Dia mengirimkan lagi semua persyaratan Serdos melalui email ke Bagian Urusan Serdos Unpad.

"Dan katanya akan diproses. Hingga kini tak ada kabar lanjutannya," tuturnya.

Leave a Reply

Terimakasih sudah berkunjung ke blog saya !
Thank you for visiting my blog !

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 Dimas wahyu - Devil Survivor 2 - Powered by Blogger - Designed by Dimas Wahyu -